Seperti yang kulakukan
di toko ujung jalan sana
memandangi sejumlah minuman dingin
pada etalase yang ada
Dan seperti juga
ketika dirimu memandangi aku
dari sejumlah mata
yang kamu miliki
untuk
memandangi sejumlah sisi
yang aku miliki
Sudahkah kamu menemukan
sisi paling terburukku?
hingga kamu menemukan
ujung dari sisi terbaikku
Sama,
ketika aku memilih
di antara minuman dingin
pada etalase
yang kupandangi cukup lama
dan membiarkan hawa sejuknya
menyeruakku pada kota gerah ini
Dan lalu,
Ketika batinku
menguatkanku memetik
teh dalam kemasan kotak dingin
namun jemariku menyentuh
susu coklat yang mengapit
di antaranya dan menggodaku
Aku berhenti,
berhenti sejenak,
berpikir lebih dalam
diseruak para pesan hati
Aku bertanya
pada seorang kawan
mengenai suatu pilihan
Dan
Dia memberikan
suatu pertanyaan kembali
“Apa yang membuatmu ragu,
sementara hatimu
telah menarik simpul senyummu
lebih lebar dari biasanya
pada satu pilihan itu,
maka ambillah”
Benar, bahwa memang
masa yang lalu aku telah
bertanya padaNya
untuk menimbangkan
suatu urusan padaku
Lalu,
kuambillah satu
teh dalam kemasan kotak
berselimutkan kesejukan
padaku dan dia